scribo ergo sum

Rabu, 14 Desember 2011

Hantu & Internet

11:19 Posted by wiwien wintarto No comments

Kadang kala, ide untuk membuat sebuah cerita novel nggak berasal dari kepala kita sendiri, melainkan orang lain. Dan demikianlah yang terjadi pada novel teranyarku ini, www.gombel.com. Gagasan untuk cerita novel ini dicetuskan oleh Mas Budi Maryono alias Nora Umres alias Massakerah Tosin.
Ide tentang www.gombel.com sendiri udah muncul sejak tahun 2001, saat awal kami ketemu pas sama-sama kerja di tabloid remaja tren. Waktu itu dia redaktur pelaksana (pemrednya Mas Handry TM), sedang aku masuk anyaran sebagai editor biasa. Pada saat yang bersamaan Mas Bmr juga mulai menggunakan nama pena Nora Umres untuk cerita bersambung di tren berjudul Bukan Sephia.
Waktu itu ia membayangkan sebuah website yang beralamat di www.gombel.com—berisi cerita-cerita seram plus foto-foto atau rekaman video tentang hantu. Jika www.17tahun.com adalah situs berisi cerita-cerita dewasa, maka ini versi seramnya.
Nama “Gombel” dipilih bukan berkaitan dengan tanjakan Gombel (yang berhantu), melainkan efek pengucapannya menjadi “wewe gombel”, sejenis hantu berbentuk nenek tua dengan dada menggantung dan hobi nangkring di pohon.
Enam tahun kemudian, tepatnya awal 2007, ide www.gombel.com kembali mengemuka. Kali ini tak dalam bentuk website, melainkan menjadi novel. Mas Nora menggagas sebuah novel yang berkisah tentang hantu dalam situs www.gombel.com dan kemudian menyerang siapapun yang membaca cerita-cerita di laman tersebut. Ia memerintahkanku untuk mengembangkan ide itu menjadi sebuah novel horor.
Maka aku pun segera bekerja, mengoptimalkan sel-sel kelabu di otakku guna menggarap gagasan itu. Dan jadinya adalah sebuah cerita tentang beberapa orang member situs www.gombel.com yang mengalami kejadian-kejadian aneh setelah membaca cerita-cerita tertentu dari www.gombel.com. Ada yang kesurupan, melihat penampakan, mencium bau-bau aneh, dan bahkan ada yang masuk RSJ!
Korban berjatuhan ketika cerita-cerita tersebut menyebar ke mana-mana lewat kiriman email yang di-forward ke email-email lain. Fenomena aneh itu menteror masyarakat dan diberitakan secara luas di media massa. Arad, jurnalis freelance tabloid remaja Abege, tertarik untuk menyelidikinya sebagai bahan tulisan di tabloid.
Ia melakukan investigative reporting ditemani Nova, sahabat sekaligus tetangga sebelah rumah yang cantik tapi tomboi (baru nyadar, aku hobi banget mengisahkan cewek yang kecowok-cowokan!). Bekerja mirip detektif, mereka mengumpulkan info demi info menuju ke penyebab fenomena cerita seram berhantu tersebut.
Dibantu Juli, teman Nova yang bisa berkomunikasi dengan makhluk dunia lain, pelacakan mereka berakhir pada member-writer www.gombel.com yang menggunakan user ID “rana_rani” dan sebuah kejadian mengerikan tujuh tahun lalu. Arad dan Nova harus berpacu dengan waktu menemukan sumber fenomena mistis tersebut sebelum jatuh korban makin banyak lagi.
Layaknya novelku, tentu cerita apapun dibumbui dengan cerita roman yang melatarbelakanginya. Ini mengenai Arad dan Nova yang sama-sama menemukan orang baru dalam kehidupan cinta masing-masing. Lalu semua berakhir pada pertanyaan mengenai siapa yang sesungguhnya paling membuat keduanya bahagia.
Meski paham pernovelanku masih menganut aliran film Hollywood, tapi unsur perhantuan di novel ini amat terpengaruh oleh horor era baru ala Jepang, model The Ring atau The Grudge gitu, yang berkaitan dengan hantu dan air. Inspirasiku terutama adalah film Dark Water (2002) arahan sutradara Hideo Nakata, yang pas diputar di TV memang nggak bikin aku takut melainkan sangat tertarik pada ide lelembutnya.
Teknik penulisannya sendiri sama dengan yang kupakai saat menulis Dunia Dini (2007) dan Grasshopper (2010): cerita kupenuhi dengan sebanyak mungkin misteri dan rahasia yang belakangan bikin aku bingung sendiri bagaimana harus menjawab dan mencari solusi untuk semua misteri itu (kan aku nulis sambil jalan, nggak tahu pada akhirnya ujung cerita akan seperti apa!).
Setelah berpusing ria dan memeras otak dengan begitu heboh, semua misteri terjawab juga dan semua rentetan logika dalam semesta novel itu terangkaikan dengan komplet. Dan hasilnya adalah sebuah cerita misteri horor yang tak menggunakan unsur pocong atau kuntilanak, melainkan… ya silakan baca sendiri, hehe…!
Secara umum, www.gombel.com bertutur tentang kekuatan dari sebuah ikatan yang bernama keluarga. Kita semua punya keluarga, baik biologis maupun sosial, dan kekuatan di dalamnya—yang membuat kita semua bersatu bersama untuk menggapai satu tujuan tertentu—sebenarnya adalah alasan satu-satunya mengapa kita masih mau hidup di alam yang serba telengas dan tak adil ini.
www.gombel.com juga menjadi titik kesekian tempat aku bereksplorasi dalam alam cerita lewat imajinasi. Selalu menyenangkan mengerjakan hal baru. Bahkan di sini dua sekaligus: mengerjakan ide cerita milik orang lain dan menggarap tema misteri-horor yang belum pernah kusentuh sebelumnya.
Habis ini aku tentu masih bekerja dengan tema dan topik lain yang beragam. Juga melalui genre berbeda. Tak lagi teenlit-metropop. Kalau ada yang menantang aku untuk menulis novel religi, jelas aku akan menerima tantangan itu. Religi-sesat, tapi, hehe…

0 komentar:

Posting Komentar