Kadang kala, ide untuk membuat
sebuah cerita novel nggak berasal dari kepala kita sendiri, melainkan orang
lain. Dan demikianlah yang terjadi pada novel teranyarku ini, www.gombel.com.
Gagasan untuk cerita novel ini dicetuskan oleh Mas Budi Maryono alias Nora
Umres alias Massakerah Tosin.
Ide tentang www.gombel.com
sendiri udah muncul sejak tahun 2001, saat awal kami ketemu pas sama-sama kerja
di tabloid remaja tren. Waktu itu dia redaktur pelaksana (pemrednya Mas Handry
TM), sedang aku masuk anyaran sebagai editor biasa. Pada saat yang bersamaan
Mas Bmr juga mulai menggunakan nama pena Nora Umres untuk cerita bersambung di
tren berjudul Bukan Sephia.
Waktu itu ia membayangkan sebuah
website yang beralamat di www.gombel.com—berisi cerita-cerita seram plus
foto-foto atau rekaman video tentang hantu. Jika www.17tahun.com adalah situs
berisi cerita-cerita dewasa, maka ini versi seramnya.
Nama “Gombel” dipilih bukan
berkaitan dengan tanjakan Gombel (yang berhantu), melainkan efek pengucapannya
menjadi “wewe gombel”, sejenis hantu berbentuk nenek tua dengan dada
menggantung dan hobi nangkring di pohon.
Enam tahun kemudian, tepatnya
awal 2007, ide www.gombel.com kembali mengemuka. Kali ini tak dalam bentuk
website, melainkan menjadi novel. Mas Nora menggagas sebuah novel yang berkisah
tentang hantu dalam situs www.gombel.com dan kemudian menyerang siapapun yang
membaca cerita-cerita di laman tersebut. Ia memerintahkanku untuk mengembangkan
ide itu menjadi sebuah novel horor.
Maka aku pun segera bekerja, mengoptimalkan
sel-sel kelabu di otakku guna menggarap gagasan itu. Dan jadinya adalah sebuah
cerita tentang beberapa orang member situs www.gombel.com yang mengalami
kejadian-kejadian aneh setelah membaca cerita-cerita tertentu dari www.gombel.com.
Ada yang
kesurupan, melihat penampakan, mencium bau-bau aneh, dan bahkan ada yang masuk
RSJ!
Korban berjatuhan ketika
cerita-cerita tersebut menyebar ke mana-mana lewat kiriman email yang
di-forward ke email-email lain. Fenomena aneh itu menteror masyarakat dan diberitakan
secara luas di media massa .
Arad , jurnalis
freelance tabloid remaja Abege, tertarik untuk menyelidikinya sebagai bahan
tulisan di tabloid.
Ia melakukan investigative
reporting ditemani Nova, sahabat sekaligus tetangga sebelah rumah yang cantik
tapi tomboi (baru nyadar, aku hobi banget mengisahkan cewek yang
kecowok-cowokan!). Bekerja mirip detektif, mereka mengumpulkan info demi info
menuju ke penyebab fenomena cerita seram berhantu tersebut.
Dibantu Juli, teman Nova yang
bisa berkomunikasi dengan makhluk dunia lain, pelacakan mereka berakhir pada
member-writer www.gombel.com yang menggunakan user ID “rana_rani” dan sebuah
kejadian mengerikan tujuh tahun lalu. Arad
dan Nova harus berpacu dengan waktu menemukan sumber fenomena mistis tersebut
sebelum jatuh korban makin banyak lagi.
Layaknya novelku, tentu cerita
apapun dibumbui dengan cerita roman yang melatarbelakanginya. Ini mengenai Arad dan Nova yang
sama-sama menemukan orang baru dalam kehidupan cinta masing-masing. Lalu semua
berakhir pada pertanyaan mengenai siapa yang sesungguhnya paling membuat
keduanya bahagia.
Meski paham pernovelanku masih
menganut aliran film Hollywood ,
tapi unsur perhantuan di novel ini amat terpengaruh oleh horor era baru ala
Jepang, model The Ring atau The Grudge gitu, yang berkaitan dengan hantu dan
air. Inspirasiku terutama adalah film Dark Water (2002) arahan sutradara Hideo
Nakata, yang pas diputar di TV memang nggak bikin aku takut melainkan sangat
tertarik pada ide lelembutnya.
Teknik penulisannya sendiri sama
dengan yang kupakai saat menulis Dunia Dini (2007) dan Grasshopper (2010):
cerita kupenuhi dengan sebanyak mungkin misteri dan rahasia yang belakangan
bikin aku bingung sendiri bagaimana harus menjawab dan mencari solusi untuk
semua misteri itu (kan
aku nulis sambil jalan, nggak tahu pada akhirnya ujung cerita akan seperti
apa!).
Setelah berpusing ria dan memeras
otak dengan begitu heboh, semua misteri terjawab juga dan semua rentetan logika
dalam semesta novel itu terangkaikan dengan komplet. Dan hasilnya adalah sebuah
cerita misteri horor yang tak menggunakan unsur pocong atau kuntilanak,
melainkan… ya silakan baca sendiri, hehe…!
Secara umum, www.gombel.com
bertutur tentang kekuatan dari sebuah ikatan yang bernama keluarga. Kita semua
punya keluarga, baik biologis maupun sosial, dan kekuatan di dalamnya—yang
membuat kita semua bersatu bersama untuk menggapai satu tujuan
tertentu—sebenarnya adalah alasan satu-satunya mengapa kita masih mau hidup di
alam yang serba telengas dan tak adil ini.
www.gombel.com juga menjadi titik
kesekian tempat aku bereksplorasi dalam alam cerita lewat imajinasi. Selalu
menyenangkan mengerjakan hal baru. Bahkan di sini dua sekaligus: mengerjakan
ide cerita milik orang lain dan menggarap tema misteri-horor yang belum pernah
kusentuh sebelumnya.
Habis ini aku tentu masih bekerja
dengan tema dan topik lain yang beragam. Juga melalui genre berbeda. Tak lagi
teenlit-metropop. Kalau ada yang menantang aku untuk menulis novel religi,
jelas aku akan menerima tantangan itu. Religi-sesat, tapi, hehe…
0 komentar:
Posting Komentar