scribo ergo sum

Kamis, 01 Mei 2008

Hujan di Hati Stephie: On Location

21:34 Posted by wiwien wintarto 10 comments

Sutradara & Line Producer

Seperti yang direncanakan semula, syuting perdana FTV Hujan di Hati Stephie arahan Mas Handry TM terselenggara hari Senin 28 April 2008 kemaren. Syuting indoor berlokasi di rumah keluarga Bapak Nirwan di kawasan Klipang, hanya berjarak dua rumah dari kediaman Pak A Bowo Wasono, produser, dan nggak jauh dari rumah Mas Budi Maryono alias Om Daktur Kantin Banget, line producer.
Syutingnya sendiri udah dimulai sejak siang pukul 12, tapi aku baru bisa nyusul sekitar pukul 14 bareng Okta karena terlebih dulu harus ke Telkomsel nanyain soal sponsorship. Naik motor menuruni tanjakan curam Sigarbencah, Okta kerepotan bawa kamera dan tripod untuk keperluan pengambilan gambar Behind the Scene, sedang aku ribet bawa dua backpack sekaligus. Satu punya Okta di depan, punyaku sendiri di belakang.



Persiapan Syuting
Begitu tiba di TKP, syuting sudah dimulai, yaitu untuk adegan Stephie di kamar oleh kedua pemeran utama, Sella yang jadi Stephie dan Putra yang main sebagai Lukas. Suasana luar biasa panas menyengat, membikin semua orang jadi kegerahan bukan main. Tapi syuting tetep harus berjalan sesuai rencana.
Adegan demi adegan diatur Mas Handry. Kamera dikendalikan Om Harry Sioe sebagai director of photography. Sekadar info, Om Sioe udah amat berpengalaman karena doi kerap men-shoot videoklip-videoklip Didi Kempot. Om Daktur sendiri sibuk memotret. Om Diek getol mengarahkan pergerakan akting para pemain. Okta syuting sendiri untuk Behind the Scene. Sedang aku sebagai screenwriter cukup nonton sambil bertanggung jawab dalam hal logistik untuk makan malam!

Harry Sioe
Setelah syuting indoor, tiba giliran pengambilan gambar outdoor tokoh Odi (Bayu Combot) naik motor, lalu adegan Stephie & Lukas pacaran di pasar sampai menjelang magrib. Sempat kecapekan, cast & crew makan bakso dulu di warung bakso pasar untuk mengisi perut karena kiriman nasi kerdusan belum datang.
Syuting sesi terakhir diisi dengan pengambilan beberapa adegan indoor lagi. Hanya tiga scene dan waktunya pun pendek-pendek, tapi ternyata bisa makan waktu dua jam lebih. Total semua proses syuting hari pertama baru selesai sekitar pukul 21. Sambil makan bareng-bareng, para kru melepas lelah dengan menyanyi diiringi organ tunggal Pak Nirwan.


Putra & Sella Diawasi Om Diek
Gara-gara terpanggang hawa panas pas siang ke Telkomsel bareng Hita dan Pak Pur, aku mengikuti syuting hari pertama dengan badan dan stamina kacau. Terlebih aku sebenernya masih agak sakit flu berat sisa hari Jumat dan Sabtu. Dan lagi, aku kebetulan pas pakai baju yang kainnya bener-bener nggak nyaman di badan.
Tapi semua kekacauan itu lenyap begitu aku nyadar ini betul-betul pengalaman syuting pertamaku. Ini pertama kalinya aku menunggui on location syuting sinetron yang dibuat dari skenarioku. Dan meski masih banyak kekurangan di sana-sini, suasananya bener-bener oke dan menggairahkan.
Tahun 2004 lalu skenario Roro Jonggrang-ku pernah disyuting, tapi aku nggak ikut ngawasi. Setahun kemudian, skenario Petualangan Intan dan Oddi-ku juga disyuting. Waktu itu bahkan pake artis beneran, yaitu Asty Ananta dan Frans Mohede. Tapi saat itu aku juga nggak ikut menunggui di lokasi.

Akting Beneran
Ya baru sekali ini aku ada di TKP. Ikut sibuk bareng para kru lain, ikut mengatur kerumunan penonton agar nggak ribut saat kamera lagi rolling dan para aktor tengah berakting, dan ikut nongkrong serta mengobrol bareng para pemain.
Malamnya, pas berkemas-kemas hendak pulang bareng Okta, mendadak di benakku mampir satu kalimat bijak yang berbunyi “A journey of a thousand miles begins with a single step…”.
Hari ini, single step itu sudah dimulai. Next, kami akan pergi sejauh ribuan mil ke depan…

10 komentar:

  1. Iki piye to, postingan di sini tentang "Hujan..." kok lebih cepet ketimbang di "blog resmi"-nya?

    BalasHapus
  2. lha salahe line producer-e malah luwih concern terhadap SMS-nya ke Laras daripada ke filemnya!

    BalasHapus
  3. lucu tapi aku setuju, kayaknya Laras ada kendala waktu atau apa. Mesti dibantu, jangan sampai magma dahsyat kayak begitu lenyap begitu saja dari edara. Win, thanks ya, terus ditulis, nanti kita kumpulin jadi news later.

    BalasHapus
  4. gampang to mas. ntar tinggal bikinkan film utk diperanutamai Laras. tp terlebih dulu dia harus punya HP sendiri...

    BalasHapus
  5. Anonim16.17

    ehem ehem ... mas itu pemeran wanitanya manis :P

    BalasHapus
  6. weh..aku protes! sing nggenah tuh "Thousand Miles Journey Must Begin With Single Step" hahaha penting gak sih? wah aku emang gak bisa kalo gak protes (okta protes gak yo ke aku? hehehe)

    BalasHapus
  7. waduh... sooo sweet yo mas wien
    ya... moga2 tambah sukses ja
    oh yooo mas besok klo sebagian novel q dah tak masukke tolong editkr yooo mas...
    thank sebelume..
    he....

    BalasHapus
  8. to crazy alias agatha: thank you. lha novele mau dimasukkan kapan? novel apa? jdule apa?
    yo ntar takeditke, tapi aku tak liat potomu dulu (hubungane opo!?)

    BalasHapus
  9. Apdetnya mana?????

    BalasHapus
  10. Anonim16.13

    Kunanti puisi klipnya

    BalasHapus