scribo ergo sum

Senin, 20 Agustus 2007

Milan No 11

11:11 Posted by wiwien wintarto 3 comments

Karena babar pisan nggak modis, seleraku berpakaian teramat sangat semaunya dan cenderung mirip anak kecil. Artinya, kalau lagi suka dengan suatu baju, sadar atau nggak aku pasti terus-terusan memakainya. Mbahringgo, kata orang Jawa. Itu singkatan dari kumbah (cuci), garing (kering), dan dinggo (dipake). Begitu kotor tu baju langsung aku cuci, sesudah kering langsung disetrika dan dipakai lagi, demikian seterusnya.
Satu baju yang saat ini selalu aku pakai adalah seragam AC Milan bernomor punggung 11 (Alberto Gilardino) yang udah nggak up to date lagi karena kayaknya sekarang Gilardino udah nggak di Milan lagi. Aku menyukai kaos itu karena beberapa alasan.

Satu, aku memang suka pakai kaos bola. Buatku, seragam klub sepakbola itu (nggak peduli MU, Barca, PSIS, atau Persibat) keren dan indah. Kedua, Milan klub favoritku selain MU dan Everton. Dan ketiga, kaos yang ini oleh-oleh dari Gotri waktu dia liputan di Milan beberapa bulan lalu.
So, nggak heran bilamana memungkinkan (kecuali tentu pas saat kondangan atau sidang kabinet terbatas!) aku selalu memakai kaos Milan-ku tercinta. Satu kaos bola lagi yang masih jadi favoritku adalah seragam MU. Padahal seragam ini lawas banget, karena merupakan jersey MU musim 2001/02 dan kubeli awal tahun 2002. Tapi karena masih enak dipakai dan warnanya masih ngejreng, aku juga masih terus memakainya sampai saat ini meski sekarang sponsor Red Devils udah ganti dari Vodafone ke AIG.
Karena aku bukan seleb (at least… not yet!), maka nggak ada juga acara infotainment yang menyoroti kegemaranku pakai baju itu-itu saja. Karenanya aku juga nggak nyadar dalam berbagai kesempatan (hang out, Kantin Banget, belanja, kopdar Loenpia, nonton, ke basecamp Gradasi, mudik ke Magelang) selalu saja memakai kaos Milan bernomor 11.
Aku baru nyadar ketika muncul dua cewek dari negeri antah berantah yang tertawa geli melihat bajuku masih sama seperti terakhir kali saat kami bertemu beberapa bulan lalu. Mereka adalah Wiwie (http://wiwikwae.blogspot.com/) sekretaris Hotel Graha Santika Cirebon dan Dewi Dharma (http://www.friendster.com/9372834), kru Scancom Squash Club di Semarang.
Beberapa bulan lalu kami bertiga rendezvous di Java Mall dan lantas berkeliling sampai Plasa Simpanglima dan Mal Ciputra untuk nyari batu kristal svarovski. Aku memakai Milan nomor 11. Nah, Sabtu 18 Agustus 2007 kemaren kami ketemuan lagi untuk merayakan ultah Dewi di seafood Pak Sangklak, Tanah Mas. Aku mengajak kawan Pion sesama kru Kejar Siong dan mereka bersama Didit, seorang kerabat mereka. Aku kembali pakai Gilardino.
Pion dan aku masuk untuk nunggu dulu sambil minum dan makan kacang. Baru kira-kira 30 menit kemudian mereka datang. Dari sejak motor mereka masuk tempat parkir, Wiwie dan Dewi udah cengengesan dan lantas tertawa terbahak-bahak. Kupikir mereka demikian gembira dan histerisnya bisa ketemu denganku lagi, ternyata ketawanya cuman gara-gara pengin mengomentari bajuku.
“Di rumah cuman punya satu setel baju itu tok, ya?” celetuk Wiwie saat sampai di meja.
Karena aku nggak mudeng, Dewi lantas mempertunjukkan kameranya yang ternyata masih menyimpan foto-foto dari petualangan berburu batu dulu itu. Dan aku spontan ketawa geli sendiri karena di gambar terlihat jelas aku masih tetap memakai outfit yang sama (bahkan celananya juga!—untung aku nggak sekalian bawa tas Puspa Wisata!) sedang kostum mereka tentu sudah sama sekali lain.
Yang aku herankan, kok ya mereka itu masih ingat? Perasaan, orang lain nggak pernah ada yang teringat model-model baju apa aja yang pernah kupakai tiap kali ketemu dengan mereka… (atau mungkin mereka cuman nggak tega bilangnya aja, takut kalau aku syok dan lantas menderita depresi berkepanjangan!).
Tapi karena sudah menjadi ciri wanci, kayaknya kebiasaan itu masih akan tetap jalan terus. Jadi buat yang habis ini akan ketema-ketemu denganku, ya jangan heran kalau nanti aku terus-terusan pakai Gilardino atau MU-Vodafone. Doakan saja mudah-mudahan Tuhan bermurah hati memberi pencerahan untuk mencarikan baju favorit lain buatku.
Masalahnya, bagaimana jika suatu saat nanti aku hobi renang dan ke mana-mana selalu pakai baju seragam renang…?

3 komentar:

  1. kyahahaha....!!!

    sori yo mas, aku hanya terbiasa ngomong jujur dan polos..

    Itu kan masukan buatmu supaya bisa persiapan kelak klo jadi seleb (seleb 88 po?) ;P

    BalasHapus
  2. Aku berdoa semoga kau segera suka renang. Wis edan sisan!

    BalasHapus
  3. Sama kak,
    hehe.
    saya juga fans dengan yang ini

    BalasHapus