Mulai Agustus 2007 ini ada media remaja baru terbit di atmosfer Kota Semarang. Namanya Gradasi, dengan tagline “Bebas-Lepas-Cerdas”, dan sudah bisa dibeli baik di toko buku kayak Gramed, di agen-agen koran besar, maupun di lapak-lapak pengecer pinggir jalan. Untuk sementara, Gradasi terbit sebulan sekali dengan bandrol hanya Rp 6.500. Sangat terjangkau untuk ukuran remaja/pelajar dari status ekonomi apapun.
Gradasi nomor perdana tampil ngejreng dengan kover hijau-kuning bergambar Riris, pemain lead guitar DOB Band. Lalu di dalamnya ada psiko-cerpen Catatan Rahasia Luina, pernak-pernik sekolah, bonus poster di tengah, surat dari Amrik dalam rubrik Diary Iya, cerpen, cerita serial, liputan event, catatan chord dan lirik lagu Top 40, tips menulis, rubrik iptek plus berita-berita astronomi-antariksa, tips psikologi, sport, rubrik CineMagic, dan ulasan film-film baru.
Ke depan bukan mustahil akan ada juga rubrik EducaSex, SMS (Siapa Menyapa Siapa), Sana-sini, Resensi Buku, Impresi, Pantun Canda, Malu Aku Malu, Salam Sayang, atau Roman Picisan. Lhah, kok sama kayak rubrik-rubrik (the late) Koran Remaja Tren punya Suara Merdeka dulu? Gradasi tanpa disengaja emang menjadi reinkarnasi dari Tren dalam format beda, dari tabloid ke majalah.
Masalahnya, konsep yang ditawarkan emang bermiripan. Kami pengin bikin media remaja yang bersifat lokalan (dalam lingkup Semarang/Jateng tok), cerdas karena berorientasi ke aktivitas pendidikan/sekolah, dan mendorong pembaca untuk berkarya dengan membuka seluas mungkin rubrik-rubrik yang bisa ikut dibikin oleh mereka. Untuk konsep seperti itu, jelas sekali ruhnya Tren dulu sangat bisa dipakai.
Kebetulan orang-orang yang terlibat di dalamnya pun notabene adalah eks kru Redaksi Tren (redaksinya tok lho, nggak sampai ke marketing-iklan-distribusi!). Ada Mas Handry TM, ada Martiana N Hartanti, Nugroho Wahyu Utomo alias NWU, Sigit Sambodo sebagai desainer “siluman”, dan aku sendiri.
Gradasi awalnya adalah majalah sekolah anak-anak SMK 11 Semarang (SMT Grafika) di Jalan Cemara Raya, Banyumanik. Di dalamnya udah terlebih dulu ada Pak Antonius Bowo Swasono sebagai direktur, Pak Budi Utoyo sebagai pemred, dan kru editor/reporter yang terdiri atas Oktaviany W, Farida Dewi, Gunawan DJ, Ningrum, Yulianisa, Annisa Dewi, Joko, Hasta, Dany, Hemi, serta beberapa anak lain.
Begitu para eks kru Tren masuk menyelinap, Gradasi malih rupa dengan konsep baru dan dijual untuk umum, nggak lagi hanya menjadi internal media SMK 11. Meski begitu, Gradasi pada dasarnya tetep masih berupa majalah sekolah. So, dia pun menjadi majalah sekolah pertama di Indonesia yang dijual untuk umum dan mencoba berkompetisi di pasar dengan media-media remaja komersial yang sudah lebih dulu ada, sejak dari kelasnya Hai, Cosmo Girls, Kawanku, Gadis, hingga Keren Beken, Fantasi Teen, dan Gaul.
Harapannya tentu saja, pada masa mendatang sekolah-sekolah lain akan “iri” dan nggak mau kalah dari SMK 11 melakukan dobrakan serupa. Kru Cemeti dari SMA 3 Semarang atau Mentari dari SMA 5 Semarang pasti “gatal-gatal” dan tertantang untuk juga menggulirkan majalah sekolah masing-masing keluar dari pintu gerbang sekolah menuju belantara dunia pers umum komersial.
Bicara soal konsep media remaja cerdas-sekolahan berbasis pembenihan penulis pemula seperti itu, bulan Januari 2007 lalu aku iseng masukin lamaran kerja ke Graha Pena Jawa Pos/Radar Semarang sekaligus ingin menjual konsep itu ke mereka.
Sayang Radar nggak tertarik. Lamaranku disenggol dan bahkan direspon pun enggak. Jelas ini lebih parah daripada penolakan! Dan kemudian mendadak muncul SMK 11 yang datang dengan konsep tak jauh beda. Maka klop lah. Mulai Agustus, Gradasi resmi lahir menjadi media remaja komersial. Koran Remaja Tren pun back from the dead dengan tubuh dan rupa wajah yang baru.
Jadi sambutlah G-Mag—the newest face in Indonesia’s teenage media! Dan tunggu kemunculan kami di tur roadshow ke sekolah-sekolah seputaran Semarang nggak lama lagi…
Roadshow-ne ngajak gue gak ya?
BalasHapuslha silaken kalo mau ikut! siapa tau terus pengin bergabung, hehe...
BalasHapusOOT: Maaf lahir batin.. mau puasa niy. :)
BalasHapusHeyyy.. udah terbit ya Metropop-nya?
Selamat yaaa!
Sukses terus, laris-manis, barokah, amin!
Ditunggu bener.. umm.. kiriman gratisan-nya, huehehe.