Sejak dulu kita dididik dengan “dogma” bahwa Indonesia dijajah Belanda selama 350 tahun. Saya ingin tahu, siapa orang jenius yang pertama kali mencetuskan angka spektakuler itu? Kenyataannya, gara2 pernyataan itu, bangsa kita menjadi bangsa yang pandir, rendah diri, dan ragu pada kelebihannya sendiri sehingga sampai seorang tokoh sekaliber Gus Dur pun pernah kena penyakit lemah pede yang kronis dengan melontarkan joke bahwa angka 250 pada pesawat N250 buatan Indonesia berarti “2 pilot, 5 pramugari, 0 penumpang”!
Pertanyaannya, benarkah kita dijajah selama 3,5 abad oleh Belanda, negeri kecil yang terletak lebih rendah daripada permukaan laut sehingga bergantung pada bendungan? Well, mari dihitung! Penjajahan Belanda berakhir tahun 1942 saat Jepang masuk. 350 tahun sebelum 1942 adalah 1592.
Tak ada kejadian besar terjadi pada tahun itu. Event gede baru berlangsung empat tahun kemudian, 1596, ketika Cornelis de Houtman menjadi orang Belanda pertama yang datang ke Indonesia. Tapi sungguh sangat lucu dan menyulitkan diri kita sendiri kalau 1596 dihitung sebagai awal masa penjajahan Belanda di sini.
Why? Because, De Houtman saat itu datang bukan untuk misi imperialisme, melainkan bisnis. Dia pengin berdagang pala dengan Sultan Banten. Adalah sangat wagu kalo kedatangan seorang pelaut merangkap bisnismen dinyataken sebagai awal masa penjajahan.
VOC pun didirikan bukan untuk menjajah, melainkan sebagai koordinator para pedagang Belanda di Indonesia. Mereka mendapatkan satu demi satu wilayah teritorial Indonesia bukan lewat aksi imperialisme, melainkan memanfaatkan perjanjian utang piutang yang memakai wilayah2 itu sebagai agunan pinjaman (yang akhirnya tak bisa dilunasi).
Praktik imperialis kolonialis baru dilakukan setelah VOC bangkrut tahun 1799 dan digantikan oleh pemerintah kolonial Belanda sejak 1800. Namun itupun nggak langsung bisa disebut bahwa Indonesia dijajah Belanda. Istilah ini baru bisa digunakan setelah seluruh wilayah Indonesia berada di bawah administrasi Belanda. Dan itu baru terjadi pada tahun 1908, setelah perlawanan pejuang terakhir, yaitu Cut Nya Dien, berhasil dipadamkan.
Jika istilah yang dipakai adalah “Belanda menduduki wilayah Indonesia”, maka itungannya cuman 142 tahun (1800-1942). Sedang jika istilah yang dipakai adalah “(Seluruh) Indonesia dijajah Belanda”, maka itungannya jadi 34 tahun tok (1908-1942). Jadi, siapa yang tega menyebut bangsanya sendiri dijajah bangsa asing selama 350 tahun hanya bertitik tolak dari kedatangan seorang pelaut yang ingin berdagang pala ke Banten? Sungguh sadis! Sadis kok sama bangsanya sendiri…!
Moga-moga kurikulum modern sekolah masa kini nggak pake angka 350 itu tadi, agar anak-anak zaman sekarang nggak jadi seperti kita yang suka meremehkan kelebihan dan keagungan bangsa sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar