![]() |
Danang & Nares |
Hari Minggu pekan lalu (1/3), aku bareng orang-orang rumah Mbudur berkunjung ke rumah Mbak Lies, seorang kerabat dekat, di Kalinegoro, Magelang, nggak jauh dari rumah Kurniawan si pemain bola ngetop itu. Pas di sana , sementara semua orang lagi ngobrol di dalam, aku nongkrong di teras depan bareng Danang, ponakanku yang Oktober nanti akan berumur 5 tahun.
Lalu lewat sebuah mobil sedan merah dengan kaca jendela terbuka. Tampak pengemudinya adalah seorang pria yang kira-kira seumuranku. Rambutnya gondrong, mata sedikit melotot, kumisan, dan pake muscle t-shirt (itu lho, kaos tanpa lengan untuk pamer otot biseps!).
Tak seberapa lama kemudian, Danang tahu-tahu menggeremeng dengan seriusnya, “Wis wonge elek… ra nganggo klambi sisan…!” (Udah orangnya jelek, nggak pake baju pula!).
Spontan aku ketawa ngakak. Yang lainnya pun pada terbahak-bahak waktu aku cerita omongan ganjil Danang itu pada mereka.
Bocah satu ini emang punya keganjilan pada gaya bicaranya yang aneh, sok tua, dan jelas nggak sesuai dengan kapasitasnya sebagai balita. Pernah beberapa hari sebelumnya dia ngajak tantenya, Esty, naik sepeda roda tiga. Habis itu dia ngajak aku. Kubilang saja aku udah nggak bisa naik sepeda roda tiga.
“Lha, ngopo, Pakde?” tanya dia, serius.
“Pakde kan sikile dawa, ra cukup nggo ngobel!” sahutku. (Pakde kan kakinya panjang, nggak bisa mengayuh)
“Lha, kok Tante isa?” (Kok Tante bisa?)
“Tante kan sikile cendhik!” (Tante kan kakinya pendek)
Lalu dia noleh ke Esty, “Mosok to Tante sikile cendhik?” (Masa sih kaki Tante pendek?)
Esty mengiyakan.
Dan, masih dengan muka serius, Danang menyahut, “O… yo mugo-mugo sehat!”
Gubrak! HAHAHAHA….!!
Sebelum itu, kami bertiga (Esty, Danang, aku) belanja ke Indomaret Borobudur. Pas di sana , Esty menunjukkan setumpuk mainan yang harganya agak mahal ke Danang.
“Kuwi! Arep ditukokke kuwi ra?” (Tuh, mo dibeliin itu nggak?)
Di luar dugaan, Danang mendekatkan wajahnya ke Esty sambil berbisik pelan,
“Nduwe dhuwit po…?” (Emang situ punya duit?)
Seolah-olah, dalam persepsinya, nggak ada satupun di antara pakde, om, tante, dan ortunya, yang berduit!
Gubrak lagi!
ati-ati,..kalo tu anak indigo gmn?
BalasHapusKalo indigo ya "dikaryakke" aja kayak Ponari. Haha
BalasHapuslutfi: kayaknya bukan indigo, cuman biru benhur...
BalasHapusbulan: iyo, dikaryakke nggo promo Cara Keren Nulis Cerpen
kayaknya indigo bener...
BalasHapusmoga-moga aja nggak bikin bingung kayak keponakanku yang juga punya kejutan mematikan kayak danang. hehe...