scribo ergo sum

Selasa, 25 Desember 2007

Game Walkthrough

12:04 Posted by wiwien wintarto 2 comments


Salah satu website yang paling sering kudatangi selain Wikipedia dan Multiply adalah Game FAQs (gamefaqs.com). Ini adalah situs yang memuat pernak-pernik game. Ribuan judul game ada di situ, sejak yang dimainkan di PC hingga PS, Xbox, GBA, hingga Wii dan platform-platform lawas macam Megadrive atau DreamCast.
Pernak-pernik game yang ada di sana meliputi review (resensi), FAQ (frequently asked questions), game walkthrough (teknik penyelesaian game), cheat (kode curang), dan termasuk juga easter egg (kode-kode khusus yang menampilkan hal-hal kecil yang menarik dalam satu game) serta bug (cacat program).

Di antara sekian deret aksesori itu, game walkthrough adalah yang paling menarik. Pada dasarnya, walkthrough adalah semacam panduan untuk menjalankan game sejak awal sampai tamat. Mirip seorang tour guide, ia membawa kita melintasi setiap level, setiap misi, dan setiap episode secara detail dan menyeluruh. Ada petunjuk tentang kita harus ngapain, harus ke mana, harus lewat mana, membawa senjata yang seperti apa, dan dengan cara bagaimana kita harus menaklukkan lawan yang akan kita hadapi.
Walkthrough biasanya juga mencakup game manual, pengenalan karakter, pengenalan senjata, kendaraan, tempat-tempat, trivia, dan terkadang bahkan juga sejarah cerita yang melatarbelakangi kejadian-kejadian yang ditampilkan dalam game bersangkutan.
Karena demikian banyak materi yang dikandungnya, satu paket walkthrough sebuah game bisa sangat tebal sampai ratusan halaman. Hampir menyerupai satu novel yang panjang dan tebal. Walkthrough ditulis dalam format text document biasa dan bisa di-download gratis oleh siapa saja yang membutuhkannya.
Penulis walkthrough umumnya adalah para gamer veteran yang udah menamatkan game bersangkutan sampai selesai 100%. Bisa juga mereka adalah mantan programmer studio developer game atau para tester yang telah mengujicoba edisi beta-nya (edisi percobaan). Mereka menulis dengan semangat saling berbagi ilmu. Seorang penulis nggak bekerja sendirian, karena mereka menerima banyak masukan dari penulis atau gamer lain, sehingga kemudian lantas memasukkan nama-nama para kontributor itu dalam credit title walkthrough-nya.
Tidak ada royalti atau honorarium apapun dalam bidang kepenulisan game walkthrough. Karenanya sungguh amat mengagumkan melihat apa yang sudah mereka kerjakan. Satu judul walkthrough adalah kupasan mendalam satu game secara teknis. Sangat terperinci dan sangat luas. Setiap hal dijelaskan secara amat mendetail. Bila tokoh utama game membawa senjata pistol Colt misalnya, maka ada penjelasan tentang apa itu pistol Colt, ukuran kaliber, pabrik pembuatnya, tahun pertama pembuatannya, kelemahan-kelebihannya, dan hingga berat sesungguhnya sepucuk pistol Colt di dunia nyata.
Game walktrough terbaru yang baru saja kubaca adalah FAQ/Walthrough-nya game Grand Theft Auto: Vice City karangan Nathan Morris alias Minesweeper. Walkthrough ini memuat 20 bab mulai dari pengenalan dasar, kontrol game, mission walkthrough, pengenalan gedung-gedung, senjata, kode cheat, hingga trivia, FAQ, dan kredit nama-nama kontributor.
Walkthrough tulisan Minesweeper tebalnya sampai 170 halaman. Ini sama tebal dengan novel pertama dan keduaku yang juga setebal 170-an halaman. Kalau font-nya yang Courier 10 diubah jadi Times New Roman 12 dan spasinya diubah dari 1 ke 1,5 seperti standar aku biasa bikin novel, maka panjangnya jadi 314 halaman. Itu jauh lebih tebal dari buku apapun yang pernah aku tulis.
Yang paling membuatku kagum nggak habis-habis adalah kesungguhan mereka dalam membuatnya. Maksudku, itu kan cuman petunjuk main game, sesuatu pekerjaan yang amat nggak penting, nggak urgen, nggak berkaitan dengan hajat hidup kita sebagai manusia lumrah, dan kerap dipandang banyak orang sebagai acara buang-buang waktu tanpa guna.
Dan meski nggak ada honor atau royalti, mereka tetap mau meluangkan waktu untuk menuliskannya segamblang dan sejelas mungkin. Semua hanya didasari satu niat mulia, yaitu berbagi ilmu. Dalam Islam, berbagi ilmu yang berguna sampai kapanpun adalah salah satu hal yang tetap bisa membuat amal kita terus bertambah meski kita udah mati, nggak peduli itu ilmu mbangun masjid atau ilmu mengiris bawang tipis-tipis sehingga bawangnya akan larut dalam minyak (ini dari film GoodFellas!). Kalau Minesweeper nanti sudah mati, amal baiknya akan terus berputar tiap kali ada yang men-download dan membaca walktrough game GTA-nya!
Aku jadi mikir, aku yang nulis buku untuk bekerja dan mendapatkan penghasilan kadang masih suka kerja agak ogah-ogahan. Lha mereka yang nulis walthrough hanya untuk have fun dan berbagi pengetahuan secara gratisan kok mampu mengerjakannya dengan sungguh-sungguh kayak kerja keras sungguhan! Apa aku nggak malu sama kelompok penulis walkthrough? Jelas malu!
Dan ada satu hal lagi yang menggelitik benakku. Mereka itu, orang-orang barat (terutama Amerika), memang punya kelebihan dalam bekerja bersungguh-sungguh. Mereka kerja serius dalam bidang apa saja, mulai yang paling berat kayak politik dan militer sampai yang paling remeh temeh kayak ngarang cerita kartun anak-anak atau, itu tadi, bikin buku petunjuk main game.
Mereka bersungguh-sungguh serius bener sehingga bisa bikin latar belakang cerita yang luar biasa dahsyat untuk game StarCraft: Brood War yang termuat di buku manual resminya. Mereka juga serius bener sehingga bisa ngasih detail spesifikasi semua kapal antarbintang dan pesawat tempur yang dipakai semua ras dalam cerita Star Trek seperti yang termuat dalam situs resminya (startrek.com).
Aku selalu mikir, mereka jadi negara (dan kebudayaan) yang maju karena mereka selalu serius dan bersungguh-sungguh mengerjakan apapun. Itu yang kita belum bisa lakukan. Bangsa kita baru mau serius dan bersungguh-sungguh kalau mengerjakan hal-hal yang penting (atau dianggap penting tok), kayak politik, militer, atau agama. Tapi baru masuk ke film dan sinetron pun kerjanya udah ogah-ogahan. Maunya cuman nyari duit gampangan bareng orang India, tapi nggak ada satupun yang mau kerja keras dan berdedikasi 110% kayak para filmmaker Hollywood.
Dan coba kamu bilang ke ortumu bahwa kamu bercita-cita pengin jadi animator film kartun, komedian, pengarang novel, director of photography, kartunis, pelukis, atau komikus, pasti kamu langsung dibantai oleh ortu dan kerabat-kerabat tetuamu. Mereka akan dengan sadis menyuruhmu menekuni bidang-bidang kehidupan yang “serius” dan “penting” dengan cara menyuruhmu kuliah di STAN, fakultas hukum, ekonomi, kedokteran, atau teknik insinyur. Yang nggak “serius” dan nggak “penting” nggak perlu diurus atau bahkan sedikit ditengok.
Berangkat dari pemikiran itu, aku selalu pengin serius dan bersungguh-sungguh dalam mengerjakan apapun, termasuk yang paling sepele kayak main game. Tiap kali nemu game baru, aku selalu melengkapinya dengan aneka macam referensi dari internet, mulai resensi, berita-berita, ulasan lengkap, sejarahnya, hingga ke daftar kode cheat dan walkthrough plus FAQs-nya. Jadi aku nggak cuman main tok, tapi juga mengetahui secara komplet segala sisi dari game tersebut. Hal yang sama juga kulakukan tiap kali aku abis beli kaset, abis nonton film, atau beli DVD bajakan.
Harapannya adalah, kalau untuk hal-hal remeh temeh aja aku bisa bersungguh-sungguh, pastinya aku bisa lebih serius lagi dalam menjalankan urusan hidup yang lebih urgen, kayak wisata kuliner, piknik, nyanyi di karaoke, atau hang out dengan teman-teman…

2 komentar:

  1. Aku juga gamer. Setuju banget. Emang aku juga geleng2 kepala klo liat walkthrough2 yg puanjange minta ampun. Itupun dengan detail yg luar biasa. Bahkan game2 RPG yang namatinnya berminggu2 sampe berbulan2 juga. Pasti itu mereka buat dengan namatin game itu berkali2x.. :D

    Bagus juga untuk dijadikan refleksi ke semua lini kehidupan

    BalasHapus
  2. Anonim19.11

    umm.... menurut gua game itu perlu....bwat represing. tapi klo berlebihan bisa gawat....?!@#$%

    BalasHapus