scribo ergo sum

Selasa, 21 April 2009

Top Sinetron Terbaik

10:16 Posted by wiwien wintarto 9 comments

Sebagai seorang cendekiawan yang sangat intelek, berbudi luhur, baik hati, dan tidak sombong, aku sangat suka menikmati karya seni yang bermutu. Jenisnya film-film yang di kovernya ada gambar daun palem (artinya menang festival), novel-novel bermutu, atau lagu-lagu jazz yang rumit dan penuh penghayatan.
Tapi ternyata, seiring perkembangan zaman, mencermati karya seni yang bobrok dan ngawur pun kadang perlu juga untuk hiburan. Maksudnya, sudah fitrahnya manusia untuk punya “bakat” dalam mengolok-olok, melecehkan, dan menertawakan sesuatu. Kalau sasarannya sesama, pasti perbuatan itu jadi kriminal dan tak bermoral.
Lain soal kalau target praktiknya adalah sesuatu yang memang pas dan layak untuk ditertawakan, seperti sinetron-sinetron prime time di televisi kita. Begitu bodoh dan tololnya sinetron-sinetron itu sehingga dalam waktu-waktu tertentu aku menyempatkan diri untuk nonton agar bisa ngasih komentar nyelekit dan memuaskan hasratku untuk memperolok dan menertawakannya.
Dulu, pas Bapak masih sugeng, kami bahkan suka bikin “forum diskusi” sambil makan malam untuk membahas kebobrokan sinetron-sinetron itu. Dan selanjutnya, kami pun bisa tertawa ger-geran seolah tengah nonton pertunjukan Srimulat campur Mr Bean.
Nah, sekadar petunjuk kalau Anda sedang butuh hiburan dalam bentuk yang “lain”, inilah Top 5 sinetron masa kini untuk membuat malam-malam Anda gembira ria!
5. Muslimah
Tak ada yang meragukan nama besar dan kapasitas kemampuan akting seorang Titi Kamal. Namun menyaksikan aksinya sepanjang episode dengan hanya memasang muka merintih sambil menyebut “Ya, Allah…” sebanyak mungkin akhirnya justru melenyapkan elemen religiusnya dan menggantinya jadi komedi situasi yang brilian!
Dan yang lebih lucu lagi adalah kemunculan seorang pria gundul aneh yang melafalkan dialog sambil sedikit melotot… eh, apa…? O… itu to yang namanya Okan Kornelius?
Ya, Allah…!
4. Sakiina
Setelah menonton debut aktingnya dulu di film Heart, nasihat terbijak yang bisa diberikan kepada Acha Septriasa adalah, “Jangan pernah senyum dan ketawa!”. Untungnya, di serial Sakiina, ekspresinya selalu sedih, menderita, dan nelongsooooo terus.
Dia dibentak, dikaplok, dipukul, direndahkan, dihina, disia-siakan, difitnah, didzolimi, dijambak, dan bukannya kasihan plus berempati, penonton justru lebih mungkin untuk tertawa terbahak-bahak melihat kesialan nasibnya sebagai akibat dari keruwetan pikir seorang penulis skenario yang dipaksa kerja rodi oleh produsernya!
3. Melati untuk Marvel
MuM adalah satu-satunya serial drama televisi di dunia tempat adegan membatin dan monolog lebih banyak daripada dialog wajar antartokoh. Tiap kali Melati, Marvel, Aurel, atau Dika bicara selama 15 detik, 2 menit berikutnya pasti dialokasikan bagi tiap karakter untuk membatin dan bicara sendiri.
Dan kalau ada orang sekitarku di dunia nyata yang ngomong dan bertingkah sedhenk kayak Marvel, dengan sukarela aku pasti memasukkannya ke klinik rehabilitasi mental karena ada dugaan dia pastilah mantan caleg yang gagal dan lantas depresi!
Tapi yang paling menggelikan adalah bahwa penulis cerita dan skenario serial ini adalah Hilman Hariwijaya. Seingatku, dulu Lupus, Boim, dan Fifi Alone nggak pernah mBatin dan bicara sendiri, deh…!
2. Hareem/Inayah
Kelucuan terbesar serial ini adalah ganti judul dan ganti penampilan. Setelah diprotes KPI dan umat Islam, Hareem ganti jadi Inayah. Dan para karakternya mendadak murtad, atau at least jadi sekuler, semua. Dari busana muslim/muslimah nan saleh, mak bedunduk jadi orang-orang jet set sesat glamor.
Untungnya, atau celakanya, logat bicara mereka masih (sok) medok Jawa. Lucu pokoke…!
…And the winner is… drumroll please…!
1. Dewi
Pengin tahu seperti apa rasanya jadi orang yang terbelakang mental? Tontonlah sinetron Dewi! Kita dipaksa untuk menjadi orang idiot, atau seenggaknya imbecile, untuk memasuki dunia logika yang dipakai penulis skenario serial ini, karena nggak ada satupun unsur di dalamnya yang masuk akal.
Ada cewek desa yang sekinclong Rianti Cartwright dengan rambut yang disemir merah? Ada tempat ijab kabul yang berada satu lokasi dengan rumah sakit dan kuburan?
Dan karena itulah, serial ini jadi serial terlucu yang amat menghibur kalau ditonton dengan pemahaman terbalik, yaitu untuk mengolok-olok dan menertawakan!
Hmm… jadi mikir, kayaknya kita para jurnalis yang berkecimpung di dunia entertainment perlu bikin semacam Golden Raspberry Award untuk memberi “penghargaan” pada film dan sinetron terburuk (sebagai balas dendam karena masyarakat sudah diperlakukan semena-mena dan kecerdasannya dihina serta dilecehkan dengan telak oleh para pembuat sinetron terutama yang datang dari tlatah Hindustan!).

9 komentar:

  1. Hebat! DEWI baru tayang beberapa episode tapi sudah jadi pemenang! BTW, nulis skenario juga ya? Kenapa ga bikin cerita yang lebih OK aja?

    BalasHapus
  2. okta16.51

    aku jadi ketularan mas win suka mengolok olok, muga muga ketularan pinternya juga.tapi kok ketularan tuuuuuut...! (sensor)

    BalasHapus
  3. keknya memang perlu mas piala the worst itu kekekeke~

    BalasHapus
  4. Cinta Fitri manaaaa??
    Ha3 tiada hari tanpa tamparan. Pada episode kemarin, praktis aktingnya Shireen cuma merintih, ah uh aaah huweee....

    Layak dapat Gaplokan Award
    :lol:

    BalasHapus
  5. huh Cinta Fitri nggak menang...

    BalasHapus
  6. cih.. kenapa alisa tidak ikutan nominasi..
    lebih bagus daripada dewi taukk.. konyolnya lebih banyak, , ,...

    eh.. anak mata tiga di muslimah ngga disebut ?

    BalasHapus
  7. PNMF: oh, sudah berkali2, tapi nggak laku. hmm... seandainya saja org2 sinetron spt org2 di penerbitan buku dg mendahulukan yg bagus2 drpd yg jelek2... tp di sinetron kan justru kebalik. yg paling juelek lah yg dipake!

    okta: kamu ketularan apa saja dariku, hehe... termasuk tuuuuut.. (sensor juga!)

    didut: ayo kita bikin!

    nonadita: o iya. masalahe, aku gak pernah nonton cinta fitri

    funk: mosok to? aku juga belum ntn alisa. o iya! si anak mata tiga kelupaan...

    BalasHapus
  8. jadi rindu karya sinetron yang ngambil ceritanya Mira.W

    BalasHapus
  9. lutfi: atau ceritanya Wiwien W.

    BalasHapus